Kurikulum Diseragamkan Bermanfaat untuk Sekolah

Rabu, 03 September 2014 - 18:52 WIB
Kurikulum Diseragamkan Bermanfaat untuk Sekolah
Kurikulum Diseragamkan Bermanfaat untuk Sekolah
A A A
JAKARTA - Kemendikbud menilai penyeragaman Kurikulum 2013 di semua daerah bermanfaat untuk standardisasi pendidikan nasional.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, kementerian menyediakan buku pelajaran untuk menyamakan semua sekolah di Indonesia.

"Bukunya sama, pelatihan gurunya juga sama, jadi sekolah yang tidak hebat, nantinya ikut hebat. Selama mendukung KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), berarti mendukung tidak adanya standardisasi," ujar Ibnu kepada Sindonews di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Ketika ditanya mengenai kesamaan buku membuat tidak menghargai potensi daerah yang beragam, menurutnya guru diminta memberikan contoh sesuai dengan daerah tempat mengajarnya.

"Contoh sejarah pahlawan nasional, nanti guru dipersilakan menyebut pahlawan pada masing-masing daerah. Jadi tidak dipaksakan harus pahlawan yang ada di daerah Jawa," tukasnya.

Sebelumnya praktisi pendidikan Weilin Han mengatakan, penyeragaman kurikulum adalah hal yang keliru karena tidak menghargai potensi daerah yang kenyataannya beragam.

"Saya tidak mengatakan kurikulum harus yang sempurna, tapi setidaknya yang tepat. Harusnya kurikulum itu memberi kebebasan ke setiap daerah untuk mengembangkan potensinya sendiri," ujarnya di Kantor Indonesian Corruption Watch (ICW) Jakarta, Kamis 28 Agustus 2014.

Dia mencontohkan penggunaan kurikulum nasional pada sekolah yang ada di daerah Bengkalis, Riau. Seharusnya persoalan lokal yang perlu diajarkan kepada murid di sana.

"Muridnya harusnya diberikan soal tentangperbatasan Malaysia di sana. Jangan malah ngomongin jalannya kereta, kan di sana tidak ada kereta," ujarnya.
Dia mengkritik kebijakan pemerintah sekarang di mana kurikulum harus seragam, dan wajib menggunakan buku dari nasional.

"Sekarang giliran mereka tidak sanggup. Yang harus dilakukan pemerintah, setop Kurikulum 2013, jangan pakai lagi, dan kembali ke KTSP," ujarnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8303 seconds (0.1#10.140)