Gempa Pagaralam Picu Aktivitas Gunung Api Dempo

Selasa, 02 September 2014 - 15:01 WIB
Gempa Pagaralam Picu Aktivitas Gunung Api Dempo
Gempa Pagaralam Picu Aktivitas Gunung Api Dempo
A A A
PAGARALAM - Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kota Pagaralam pada Selasa dinihari (2/9/2014) pukul 01.52 WIB mempengaruhi aktivitas Gunung Api Dempo (GAD).

Gempa ini terjadi di Barat Laut Gunung Dempo. Dari alat diseismograf yang terekam tektonik lokal ini berasal dari aktivitas Gunung Api Dempo yang terekam mencapai MMI III.

Bahkan, saat ini embusan asap solfatara masih terus terekam, tetapi tidak terlihat secara visualisasi lantaran gunung api di Sumatera Selatan ini tertutup kabut.

Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pemantau Gunung Api Dempo R Hendra Supratman Putra mengatakan, untuk saat ini kondisi Gunung Api Dempo masih normal dan tidak mengalami peningkatan status. Namun, pihaknya terus waspada dan tetap memantau kondisi kekinian Gunung Api Dempo.

Akibat dari gempa yang terjadi tersebut, jelas Hendra, sampai saat ini masih terus terjadi gempa susulan dari ke dalam 1 kilmeter tektonik lokal. Kemudian, embusan tercatat lima kali mulai dari pukul O1.57 WIB, pukul 02.05 WIB, pukul 03.13 WIB, pukul 04.39 WIB dan pukul 09.35 WIB.

"Kalau cuaca cerah embusan bisa terlihat karena intensitasnya cukup banyak. Akan tetapi, karena puncak Dempo tertutup kabut kita tidak dapat melihatnya dan hanya terekam melalui seismograf," ujarnya.

Meskipun aktivitas Gunung Api Dempo terus muncul, namun untuk sekarang masih normal, karena tidak ada gempa vulkanik. Namun, jika ada muncul gempa vulkanik itu berasal dari pusat kawah Gunung Api Dempo.

"Jika ada vulkanik maka aktivitas akan mengalami kenaikan. Namun, sekarang belum terlihat. Kemudian, atas aktivitas ini kondisi kekinian Gunung Api Dempo sudah dilaporkan ke BPBD Kota Pagaralam, Pusat Vulkanologi Bandung dan pihak terkait lainnya," jelas dia.

Untuk sementara waktu, pihaknya mengimbau aktivitas pendakian boleh dilakukan. Akan tetapi, para pendaki untuk melapor agar mengetahui kondisi kegempaan. Siapa tahu gempa vulkanik muncul sehingga dikhawatirkan aktivitas akan mengalami peningkatan.

"Untuk gempa susulan kita terus memantau, kemungkinan besar jika aktivitas masih terjadi akan terjagi gempa susulan mengingat gempa embusan masih terjadi. Apalagi, sebelum terjadi gempa berkekuatan 4,8 SR terjadi satu kali gempa vulkanik pada tanggal 1 September 2014 sekitar pukul 05.42 WIB," bebernya.

Kepala BPBD Kota Pagaralam Herawadi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan petugas pemantau untuk memastikan kondisi GAD.

Jika dalam kondisi gawat maka pihaknya menyiapkan tempat pengungsian dan lainnya mengingat Kota Pagaralam ini sangat rawan bencana terutama gunung meletus.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8818 seconds (0.1#10.140)