Di Semarang, Enam Mahasiswi Asing Pelajari Jamu dan UKM

Selasa, 02 September 2014 - 05:00 WIB
Di Semarang, Enam Mahasiswi Asing Pelajari Jamu dan UKM
Di Semarang, Enam Mahasiswi Asing Pelajari Jamu dan UKM
A A A
SEMARANG - Enam mahasiswi asing dari enam negara berbeda kuliah di Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang. Melalui program beasiswa Darmasiswa, keenam mahasiswi asing tersebut akan mempelajari usaha kecil menengah (UKM) dan obat-obatan herbal seperti jamu selama enam bulan hingga satu tahun di Semarang.

Keenam mahasiswi asing itu adalah Somoghi Raluca dari Rumania, Tetiana Ischenko dari Ukraina, Nora Csillag dari Hunggaria, Darayu Wilson dari Amerika Serikat, Justina Kaluinaite dari Lithuania, dan Jana Gruden dari Slovenia.

"Semula akan ada sekitar 17 mahasiswa asing yang akan kuliah di sini melalui program ini. Namun 10 di antaranya tidak datang kemudian satu lagi tidak diizinkan oleh pemerintah karena berasal dari Nigeria, ya mungkin karena kebijakan untuk mengantisipasi virus ebola. Hingga akhirnya tinggal enam ini yang akhirnya bisa kuliah di sini," ujar Wakil Rektor IV Unika Soegijapranata Semarang Marcella Elwina Simandjuntak, Senin (1/9/2014).

Dia menyebutkan, Unika Soegijapranata Semarang sengaja menyediakan program pembelajaran khusus seperti obat-obatan herbal dan usaha kecil menengah agar berbeda dengan perguruan tinggi (PT) lainnya.

"Selama ini jika ada program Beasiswa Darmasiswa, yang ditawarkan melulu belajar Bahasa Indonesia, Budaya Indonesia, selalu itu-itu saja. Makanya kami berikan program lebih berbeda agar mereka semakin tertarik. Dengan program khusus ini, mereka juga bisa belajar Bahasa Indonesia sekaligus mempelajari budaya yang ada di sini," paparnya.

Marcella menambahkan, selain mengikuti perkuliahan di kampus Unika, para mahasiswi asing tersebut akan diajak mengunjungi perusahaan-perusahaan jamu di Semarang serta pusat-pusat kerajinan pada skala usaha kecil menengah di Semarang dan di wilayah Jateng lainnya. "Selama belajar di Unika, mereka ditempatkan di sebuah asrama yang ada di lingkungan kampus," ujarnya.

Darayu Wilson, salah satu mahasiswi asing menyebutkan, dia ingin sekali mempelajari obat-obatan tradisional yang ada di Indonesia. Terlebih dari sisi silsilah, salah seorang neneknya berasal dari Semarang.

"Ya kebetulan sekali nenek saya juga berasal dari Semarang. Tapi saya tidak tahu Semarangnya di bagian mana, karena beliau sudah tiada. Di negara saya tidak ada jamu, yang ada obat-obatan barat semua, kalaupun ada obat herbal, rata-rata adalah obat herbal China," ujar mahasiswi asal Texas ini.

Tetiana, peserta lainnya menyebutkan, tertarik untuk belajar di Indonesia karena sebelumnya teman-temannya lebih dulu pernah belajar di Indonesia.

"Saya banyak mendengar cerita dari teman-teman saya yang lebih dulu datang ke Indonesia dan rata-rata mereka puas datang ke sini. Saya penasaran dan saya pun ikut datang ke sini dan betul, di sini sangat menarik. Masyarakatnya ramah, budaya berbeda dari negara asal saya dan itu mengagumkan saya bisa belajar di sini," bebernya.

Tak jauh berbeda, Jana mengikuti program tersebut karena tertarik dengan Indonesia. Apalagi sebelumnya dia pernah tinggal di Sulawesi selama dua bulan dan ingin kembali di Indonesia.

"Melalui program ini, saya ingin belajar banyak hal di Indonesia. Di Indonesia banyak hal menarik, dari mulai keanekaragaman sukunya, budayanya dan lainnya. Di lain waktu, jika saya punya kesempatan, saya ingin berkunjung juga ke Mentawai, Sumatera Barat."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4365 seconds (0.1#10.140)