AO Koperasi Harus Ubah Paradigma Konsumtif ke Produktif

Senin, 01 September 2014 - 21:02 WIB
AO Koperasi Harus Ubah Paradigma Konsumtif ke Produktif
AO Koperasi Harus Ubah Paradigma Konsumtif ke Produktif
A A A
SEMARANG - Seorang Account Officer (AO) sebuah koperasi simpan pinjam (KSP) selain untuk mencari calon debitur, namun juga harus mampu mengubah paradigma calon debitur dari paradigma konsumtif ke paradigma produktif.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko saat membuka Pelatihan Account Officer Development Program angkatan I KSP Intidana di Hotel Norman, Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/9/2014).

Sujarwanto menekankan AO tidak sekedar menganalisi calon debitur, tetapi juga bagaimana melakukan pendampingan sehingga usahanya semakin meningkat. AO adalah Agen untuk mengembangkan debitur yang menjadi mitra dari koperasi.

“Seorang AO sebagai garda terdepan koperasi tidak hanya harus mampu menganalisis kemampuan calon debitur tetapi juga harus mampu mengajak masyarakat untuk produktif, untuk meningkatkan kesejahteraan,” katanya dihadapan sekitar 47 AO baru KSP Intidana.

Menurutnya, peran koperasi harus mampu menjadi garda terdepan dan meningkatkan perekonomian masyarakat kecil terutama melalui pinjaman lunak yang disertai dengan pendampingan dan edukasi berwirausaha. Jika debitur koperasi menjadi produktif, maka akan mampu meningkatkan kesejahteraan, dan tentunya potensi macet akan mampu ditekan dengan baik. “Kalau usaha debitur berkembang, maka Koperasi tidak akan kesulitan,” ujar Sujarwanto.

Abdul Sulhadi, ketua dewan pengarah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) koperasi mengatakan, di Jawa Tengah ada sekitar 19 ribu KSP, oleh karena itu persaingan antara KSP sangatlah ketat. Untuk mampu bersaing dibutuhkan AO sebagai garda terdepan, yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang baik.

"Tidak banyak koperasi memberikan pelatihan bagi AO. Oleh karena itu kami dari LSP mendorong untuk setiap KSP melakukan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sehingga mampu mendapatkan debitur yang benar-benar layak. Tidak hanya layak dalam jaminan tetapi juga layak untuk diberikan bantuan pembiayaan," katanya.

Direktur KSP, Intidana Handoko menyatakan, pelatihan tersebut untuk meningkatkan kualitas SDM, sehingga para AO Koperasi tidak akan kalah bersaing dengan AO bank umum. “Kami konsen untuk meningkatkan SDM, sehingga kemampuan koperasi secara umum akan mampu bersaing,” katanya.

Ditegaskannya, KSP Intidana terus menodorong dan menstimulan para pelaku usaha untuk terus meningkatkan produksinya. “Selama ini hanya koperasi yang bisa memberikan pinjaman bagi masyarakat yang ingin memuai sebuah usaha, dan ini menjadi konsentrasi kami untuk terus meningkatkan produktivitas masyarakat. Oleh karena itu kami membekali para AO untuk memiliki kompetensi yang memadai,” ujarnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2860 seconds (0.1#10.140)