Wong Kito Mudo Yakin Imbangi Persebaya U-21

PALEMBANG - Skuad Sriwijaya FC U-21 memfokuskan diri menghadapi Persebaya U-21 dalam laga perdana babak 12 Besar Indonesia Super League (ISL) U-21, besok (2/9). Jika tim asuhan pelatih Andi Susanto itu minimal bisa menahan imbang Persebaya U-21, maka dua pertandingan selanjutnya akan terasa lebih mudah.

Rombongan tim Laskar Wong Kito Mudo sendiri telah meninggalkan Palembang sejak Minggu (31/8) lalu menuju Surabaya. Dengan membawa seluruh penggawa terbaiknya termasuk Hapit Ibrahim, Teja Paku Alam, dan Rifan Nahumarury yang telah pulih dari cedera.

Langkah Wong Kito Mudo untuk mempertahankan gelar Indonesia Super League (ISL) U-21 akan dimulai pada pertandingan putaran pertama babak 12 Besar di Surabaya. Tergabung dalam Grup L, selain Persebaya U-21, Persita U-21 dan Persija U-21 akan menjadi ujian sesungguhnya bagi SFC U-21.

Pelatih SFC U-21, Andi Susanto mengatakan di grup L ini, Pendekar Muda Cisadane, julukan Persita U-21, merupakan yang terkuat. Tim asuhan pelatih Wiganda Saputra ini bahkan sudah memastikan lolos ke babak selanjutnya, sebelum memainkan pertandingan terakhirnya menghadapi Persiba Bantul U-21 dengan mengumpulkan poin 15 dari tujuh laga di grup 2.

Meski begitu, dua tim lainnya yakni Persija U-21 dan Persebaya U-21 juga tidak boleh dianggap remeh. Apalagi Persebaya akan bertindak sebagai tuan rumah. Pada babak ini, pertandingan akan digelar dengan sistem home tournament, juara masing-masing grup dan satu runner-up terbaik akan lolos ke semi final dengan sistem home and away.

''Di babak 12 Besar ini tidak ada lagi lawan yang mudah dikalahkan. Semua tim memiliki kans yang sama. Tapi fokus utama kita sekarang yakni menghadapi Persebaya. Melawan tuan rumah selalu menjadi pertandingan yang berat, karena mereka akan didukung suporter dan faktor nonteknis lainnya,''jelasnya.

Dia optimistis, Laskar Wong Kito Mudo bisa mengimbangi permainan Persebaya. Dirinya dan jajaran pelatih serta manajemen klub telah memetakan kekuatan Persebaya sejak jauh-jauh hari. Namun Andi enggan secara blak-blakan menjelaskan apa yang menjadi titik lemah lawannya itu, karena hal itu akan menjadi senjata rahasia untuk minimal mencuri satu poin.