Produksi Semen Jateng Defisit 5,4 Juta Ton

Jum'at, 29 Agustus 2014 - 10:59 WIB
Produksi Semen Jateng Defisit 5,4 Juta Ton
Produksi Semen Jateng Defisit 5,4 Juta Ton
A A A
PATI - Selisih antara jumlah produksi dan kebutuhan riil semen di Jawa Tengah (Jateng) hingga kini masih terlalu lebar. Perlu pembangunan sejumlah pabrik semen di provinsi ini agar lebarnya jumlah produksi dengan kebutuhan riil bisa dipersempit.

Berdasar data, kebutuhan riil semen di seluruh wilayah Jawa Tengah sebanyak 8 juta ton. Namun produksi dari sejumlah perusahaan semen yang beroperasi hanya 2,6 juta ton.

Dengan kata lain masih ada defisit sekitar 5,4 juta ton. Kekurangan ini ditambal dengan pasokan semen yang dihasilkan perusahaan semen yang beroperasi di Jawa Barat maupun Jawa Timur.

“Ini mestinya menjadi salah satu fokus kita. Bagaimana menutup selisih produksi ini,” kata Direktur PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) Alexander Frans di Pati, Jumat (29/8/2014).

Saat ini, ada sejumlah produsen semen yang menanamkan investasi di Jawa Tengah. Beberapa diantaranya, seperti PT Semen Indonesia yang berinvestasi di Kabupaten Rembang. Lalu, PT SMS, anak perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang menanamkan investasinya di Kabupaten Pati.

Keberadaan dua produsen tersebut menambah daftar panjang perusahaan semen yang beroperasi di Jawa Tengah. Sementara, PT Holcim sudah lebih dulu beroperasi di Kabupaten Cilacap.

Investasi yang ditanamkan PT SMS untuk membangun pabrik semen di Kabupaten Pati sekitar Rp5 triliun. Saat iniPT SMS sudah merampungkan proses penyusunan dokumen analisi mengenai dampak lingkungan (amdal) pabrik semennya.

Rencananya, jika tidak ada aral melintang, sidang komisi amdal pembangunan pabrik semen PT SMS akan digelar 3 September 2014.

Menurut Alex, karena sebagian besar semen dipasok dari dua provinsi tetangga, maka yang paling diuntungkan justru Jawa Barat maupun Jawa Timur.

Oleh karena itu, Alex berharap pembangunan pabrik semen di Kecamatan Tambakromo dan Kayen, Pati itu bisa segera terealisasi. Selain penting untuk menutup defisit kebutuhan riil semen di Jawa Tengah, juga akan memunculkan berbagai imbas positif lainnya bagi masyarakat provinsi ini.

“Jika sudah beroperasi pabrik semen kita bisa menghasilkan 3 juta ton semen per tahun. Meski ingin cepat beroperasi, tapi kita tetap taat prosedur dan tahapan yang harus dilalui terkait pendirian pabrik semen,” ujar Alex.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4570 seconds (0.1#10.140)