Sebelum Dipenggal Algojo ISIS, James Foley Disiksa Ala CIA

Jum'at, 29 Agustus 2014 - 08:46 WIB
Sebelum Dipenggal Algojo ISIS, James Foley Disiksa Ala CIA
Sebelum Dipenggal Algojo ISIS, James Foley Disiksa Ala CIA
A A A
WASHINGTON - Sebelum dipenggal algojo ISIS, jurnalis Amerika Serikat (AS), James Foley disiksa dengan teknik seperti yang dilakukan CIA, yakni teknik waterboarding. Selain Foley, ada tiga sandera asal AS lainnya yang disiksa ala CIA oleh militan ISIS.

Laporan penyiksaan terhadap empat sandera ISIS atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah, termasuk James Foley, dirilis Washington Post.Media AS itu mengutip sumber yang dekat dengan keluarga para sandera.

Teknik waterboarding adalah tekinik menginterogasi dengan cara menyiksa yang pernah diterapkan CIA terhadap para tersangka serangan 11 September 2001 atau serangan teror 9/11. Dengan teknik waterboarding interogator CIA mengingkat dan menutup mata para tersangka, kemudian mencelupkan atau menenggelamkan kepala mereka ke air. (Baca: Algojo ISIS Gorok Leher James Foley 6 Kali)

Foley, menurut laporan media AS itu, mengalami penyiksaan ala CIA tersebut sebelum akhirnya dipenggal algojo ISIS. Sumber yang dekat dengan keluarga sandera kepada Reuters, membenarkan adanya penyiksaan itu. Ada tiga dari 10 sandera asal AS dan negara-negara Barat lainnya, yang masih hidup.

”Mereka tahu persis bagaimana hal itu dilakukan," kata sumber itu, yang dilansir Jumat (29/8/2014). Menurutnya, sebelum dipenggal Foley dan para sandera asal AS lainnya ditahan di Raqqa, Suriah.

Pejabat AS yang diwawancarai dalam kondisi anonim, menyebut, teknik waterboarding yang diterapkan CIA sepertinya menjadi inspirasi bagi ISIS untuk menyiksa James Foley dan para sandera lain.

”ISIS adalah kelompok yang secara rutin menyalib dan memenggal kepala orang. Perlu ada inspirasi untuk kebrutalan. Untuk menunjukkan bahwa AS bertanggung jawab atas taktik konyol dan propaganda ISIS yang menyimpang,” ujar pejabat itu.

Presiden AS, Barack Obama, bersumpah untuk memberantas ISIS setelah jurnalis AS itu dipenggal. “Tidak hanya Tuhan yang akan berdiri, untuk (menyaksikan) apa yang mereka lakukan kemarin,” kata Obama. Dia melanjutkan, aksi bengis seperti itu dilakukan oleh orang yang tidak beragama. ”Dan tak boleh ada di abad 21,” lanjut dia. (Baca juga: Jurnalis AS Dipenggal, Obama: Tak Ada tempat bagi ISIS!)
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3289 seconds (0.1#10.140)