Jalani Masa Ospek dan Kuliah Lebih Fleksibel

Jum'at, 29 Agustus 2014 - 06:00 WIB
Jalani Masa Ospek dan Kuliah Lebih Fleksibel
Jalani Masa Ospek dan Kuliah Lebih Fleksibel
A A A
YOGYAKARTA - Ternyata, 23 mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu KeolahragaanUNY yang merupakan pemain tim nasional (timnas) sepakbola U-19 awalnya dijadwalkan mengikuti orientasi pengenalan kampus (ospek) khusus. Namun atas permintaan Ketua PSSI Djohar Arifin, kegiatan ospek pemain timnas U-19 disatukan dengan ospek mahasiswa FIK lainnya.

Dikatakan Dekan FIK UNY Rumpis Agus Sudarko MS, kesepakatan awal ospek khusus bagi pemain timnas U-19 dimaksudkan agar tidak mengganggu kegiatan latihan mereka. Selain itu, pemain yang diterima sebagai mahasiswa juga masuk dalam program kerjasama UNY dengan PSSI. Para pemain timnas U-19 tersebut diikutkan dalam seleksi mandiri prestasi UNY untuk level nasional.

“Tapi ternyata ada permintaan disatukan agar para pemain timnas U-19 ini juga bisa bergaul dengan mahasiswa lainnya. Dan anak-anak ini pun tampaknya tidak keberatan, ya sudah kami satukan saja. Tapi memang keikutsertaan mereka lebih fleksibel, seperti tidak harus datang sejak pagi karena ada kemungkinan latihan pagi, lalu aturan rambut cepak juga tidak perlu diikuti dan sekitar pukul 11.00 WIB mereka sudah harus istirahat sebelum latihan sore,” jelas Rumpis.

Tak hanya masa ospek para pemain timnas U-19 yang fleksibel, masa kuliah ke 23 mahasiswa baru UNY ini juga akan lebih fleksibel. Semua disesuaikan dengan jadwal latihan dan pertandingan mereka. Karenanya agar tidak mengganggu perkuliahan mahasiswa lainnya, mereka akan ditempatkan di satu kelas khusus.

“Kalau posisi mereka semua sedang di kampus, tentu aturan perkuliahan berupa pertemuan kelas yang waktunya akan diatur. Namun jika mereka sedang berada di luar kawasan kampus, perkuliahan bisa menggunakan sistem e-learning. Bahkan kalau memang memungkinkan dan keberadaan mereka tidak terlalu jauh dari Yogyakarta, kami bisa mengirim satu dua dosen untuk mengajar mereka,” ungkapnya.

Rumpis menuturkan, selain menerapkan beberapa sistem perkuliahan, para pemain timnas U-19 juga tidak akan menempuh mata kuliah yang dirasa tidak perlu mereka ikuti seperti keterampilan dasar sepakbola. Sebagai pemain bola yang telah berlaga sampai tingkat internasional mereka dianggap sudah menguasai ilmu tersebut. Nilainya pun akan diequivalen.

“Kerjasama dengan PSSI ini memang sebagai wujud kepedulian bersama akan kelanjutan studi dari para pemain sepakbola Indonesia. Bahkan tidak hanya pemainnya saja, di fakultas kami telah terdaftar lima pelatih timnas U-19 yang akan melanjutkan studi S2. Dengan kerjasama ini, diharapkan para pemain U-19 mampu memiliki masa depan tak hanya sebagai pemain tapi juga pelatih sepakbola masa depan,” imbuhnya.

Salah satu pemain timnas U-19 yang menjadi mahasiswa FIK UNY Ikhsan Kurniawan menuturkan, cita-citanya memang ingin menjadi pemain sepakbola professional. Namun ia merasa senang jika masa kuliah yang mulai ditempuhnya saat ini mampu membuatnya menjadi seorang pelatih sepakbola professional.

“Setidaknya saat sudah harus pensiun nanti, saya bisa berprofesi sebagai pelatih dan memiliki ijazah yang dapat menjamin profesionalitas saya sebagai pelatih kelak,” imbuhnya.

Menurut Rektor UNY Prof Dr Rochmat Wahab, pada intinya kegiatan ospek digelar agar para mahasiswa baru bisa merasa lebih dekat dengan kampus tempat mereka menuntut ilmu ke depannya, termasuk bagi para anggota timnas U-19 yang telah diterima berkuliah di UNY.

“Masa ospek bertujuan mengenalkan mereka mengenai seluruh kampus dimana mereka akan menimba ilmu, mulai dari info struktur kampus, kurikulum kampus, perpustakaan, IT E-Learning serta kehidupan kampus dan unit kegiatan mahasiswa yang ada,” ujarnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5077 seconds (0.1#10.140)