Salah Sasaran, Polisi Tembak Siswa Pelayaran

Kamis, 28 Agustus 2014 - 15:31 WIB
Salah Sasaran, Polisi Tembak Siswa Pelayaran
Salah Sasaran, Polisi Tembak Siswa Pelayaran
A A A
MAKASSAR - Aksi main tembak anggota kepolisian terjadi di Jalan Pelita, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan. Korbannya kali ini adalah dua orang pemuda, warga Lorong Mukmin 2, Jalan Sungai Saddang Baru, Kecamatan Rappocini.

Pemuda pertama, yakni Subhan, tewas dengan luka di leher dan dagu. Sedang pemuda kedua, yaitu Harmoko, masih mengalami kritis akibat peluru yang bersarang di punggungnya. Saat ini, proyektil yang bersarang itu sudah diangkat.

Korban Subhan, merupakan anak kedua dari 10 bersaudara, pasangan Alfian Yusuf dan Yayu. Dia terdaftar sebagai siswa Pelayaran di Barombong, Gowa. Pihak orangtua dan warga setempat kecewa dengan sikap polisi yang brutal.

"Mereka telah membunuh anak kami. Kami minta penembak anak kami diproses dan dihukum seadil-adilnya," ujar Alfian Yusuf, ayah kandung Subhan, saat ditemui wartawan, di rumah duka, Kamis (28/8/2014).

Sementara di rumah korban Muhammad Harmoko, situasi tampak sepi. Saat ditemuai di rumahnya yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumah almarhum Subhan, kondisinya masih kritis. Dia terbaring lemas dikamarnya, lantai 2.

Sulaeman, ayah kandung Harmoko mengaku kecewa dengan aparat kepolisian yang melakukan penembakan tanpa memberikan peringatan. Hal senada diungkapkan ibunda Harmoko, Nursilah. Menurutnya, polisi sangat brutal dan sadis.

"Sudah kelewatan, seharusnya polisi lebih dulu menembak peringatan. Apalagi saya lihat lukanya dilakukan jarak dekat dan disengaja," kata Sulaeman yang baru saja pulang dari Kabupaten Barru.

Dijelaskan, Harmoko adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Dia bekerja sebagai Satpam BNI. Sehingga, jika aparat kepolisian salah jika menilainya sebagai anggota geng motor. Untuk itu, keluarga korban akan melakukan upaya hukum.

"Kami sangat menyayangkan tindakan aparat kepolisian. Mereka sangat tidak bertanggung jawab. Setelah membawa korban ke rumah sakit, mereka bukan merawatnya, tetapi langsung dipulangkan. Padahal, kondisinya masih kritis," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9341 seconds (0.1#10.140)