Foto Preweding di Anjungan DKI, Awas Penampakan

Kamis, 28 Agustus 2014 - 03:52 WIB
Foto Preweding di Anjungan DKI, Awas Penampakan
Foto Preweding di Anjungan DKI, Awas Penampakan
A A A
JAKARTA - Ada cerita unik di Anjungan DKI Jakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Saat itu, ada beberapa pasang calon pengantin yang ingin melangsungkan foto preweding.

Anjungan DKI Jakarta memang banyak dijadikan tempat foto, karena terdapat bangunan unik khas Betawie. Di depan bangunan itu juga ada kereta kayu yang ditarik dengan kuda. Sayang, bangunan itu sudah mulai kurang terawat.

Beberapa bangku di depan ada yang sudah berlubang, hingga tidak bisa diduduki. Perlengkapan yang ada di tempat itu juga terlihat sangat minim. Hanya ada lampu antik yang cahayanya mulai pudar, dan di dalamnya terdapat balai bambu reot.

Pada bagian depan, terdapat sepasang patung ondel-ondel ukuran besar. Tidak kalah usang, patung yang tidak terawat itu terlihat menjadi menyeramkan, dan jauh dari kata indah.

Bagi anda yang ingin foto menggunakan bangunan khas Betawi di Anjungan DKI Jakarta, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar sebesar Rp50-300 ribu. Bahkan bisa lebih. Itu pun tidak bisa berlama-lama, sebab harus bergantian.

Sesi foto di tempat ini paling lama sekira 30 menit, dan paling sore jam 4. Lewat dari jam itu, penjaga anjungan yang berkaki pincang akan meminta tambahan biaya. Katanya, tambahan biaya itu untuk uang rokok.

Uang rokok yang dimaksud, lebih tepat dikatakan uang rambo atau preman. Sebab, jika anda berani memberi uang Rp10 ribu, dia marah, dan akan meminta tambah. Begitupun saat waktu foto sudah habis dan anda tidak mau pergi.

Wiro, salah seorang fotografer mengaku, dirinya diusir setelah 30 menit foto di anjungan itu. Padahal, dia sudah membayar Rp50 ribu untuk foto di bangunan itu. Karena belum dapat gambar, dia pun melanjutkan berfoto.

"Saya diceritakan bapak itu, katanya di sini banyak hantu. Suka ada penampakan. Mungkin dia ingin mengusir saya dari tempat ini dengan cerita hantu," katanya, saat berbincang dengan Sindonews, pekan lalu.

Ditambahkan dia, saat itu dia datang jam 3 lewat 30 menit. Operasional kantor tutup jam 4 sore. Saat tiba, dia tidak bisa langsung foto, karena harus menunggu pasangan yang datang sejak siang. Alhasil, waktunya berfoto semakin singkat.

Saat baru mulai berfoto, penjaga anjungan yang berkaki pincang itu menegurnya. Katanya, waktu berfoto sudah habis. Padahal, dirinya baru saja foto. Makanya, dia agak membandel dengan meneruskan berfoto hingga 30 menit.

"Beberapa kali dia ceritakan kepada saya, bahwa di sini banyak hantunya. Suka terjadi penampakan saat foto di luar jam operasional. Sebenarnya, dia hanya minta uang tambah," terangnya.

Senada diungkapkan Dwi, pasangan calon pengantin yang foto Preweding. Dia mengaku, masuk ke anjungan jam 3 lewat 30 menit. Tetapi jam 4 sudah disuruh pergi oleh penjaga anjungan. Katanya, waktu operasional sudah selesai.

"Pertama saya bayar Rp50 ribu. Tetapi ada pasangan lain yang masuk jam 4 hanya membayar Rp35 ribu. Pulangnya, saya dimintai uang rokok. Saya kasih Rp10 ribu tidak mau, minta tambah. Tapi orang yang sebelumnya tidak dimintai," terangnya.

Lebih lanjut, Dwi mengaku kecewa. Dia berharap pungutan liar dan aturan foto di Anjungan DKI Jakarta, dan tempat lainnya dapat dibenahi, serta lebih tertib.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4198 seconds (0.1#10.140)