Perguruan Debus di Banten Kurang Diperhatikan Pemerintah

Minggu, 24 Agustus 2014 - 00:05 WIB
Perguruan Debus di Banten Kurang Diperhatikan Pemerintah
Perguruan Debus di Banten Kurang Diperhatikan Pemerintah
A A A
SERANG - Debus merupakan kesenian primadona di Banten. Namun, Pemerintah Provinsi Banten dinilai kurang memperhatikan perguruan seni budaya debus yang merupakan peninggalan budaya asli Banten. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen Pendekar Banten Suminta.

"Perhatian pemerintah sejauh ini kepada perguruan debus yang ada di Banten ada sih, tapi kurang gereget. Seharusnya pemerintah memberikan perhatian yang lebih, jangan hanya yang diperhatikan budaya luar saja," ujar Suminta kepada wartawan, seusai acara Festival Debus di Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (23/8/2014)

Seharusnya, lanjut Suminta, pemerintah melihat bahwa padepokan ataupun perguruan debus menjadi salah satu tempat untuk melestarikan budaya Banten yang sudah dikenal di seluruh Indonesia bahkan dunia. "Kalau mau, mulai sekarang pemerintah harus memberikan pembinaan-pembinaan, jangan musiman, maaf ini sebelumnya," ujarnya, polos.

Di tempat yang sama, Plt Gubernur Banten Rano Karno mengatakan salah satu cara melestarikan seni budaya debus dengan membuat acara yang baru pertama kali digelar yakni Festival Debus. Hal ini untuk menarik wisatawan lokal maupun internasional.

Soal kritikan bahwa pemerintah kurang perhatian pada perguruan debus, Rano mengatakan, "Perguruan itu kan banyak ada asosiasinya. Kita enggak bisa ke perguruan-perguruannya, mesti ada komunitasnya, harus ada organisasinya. Yang pasti ke depannya akan kita tingkatkan lagi."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6371 seconds (0.1#10.140)