Pakai Kaos ISIS, Penjual Es Kelapa Muda Ditangkap

Selasa, 19 Agustus 2014 - 20:57 WIB
Pakai Kaos ISIS, Penjual Es Kelapa Muda Ditangkap
Pakai Kaos ISIS, Penjual Es Kelapa Muda Ditangkap
A A A
SLAWI - Penjual es kelapa muda di Adiwerna, Kabupaten Tegal, ditangkap Polsek setempat karena memakai kaos bergambar logo gerakan radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).

Ade Puji Kusmanto, warga Desa Terlangu, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes yang berusia 31 tahun itu ditangkap sekitar pukul 17.00 WIB Selasa (19/8).

Selain Ade, polisi juga menangkap satu orang lagi bernama Risamad, (24) warga Desa Terlangu yang juga turut bersama menjual es kelapa muda.

Informasi yang dihimpun SINDONEWS, penangkapan bermula saat salah satu pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tegal, Syarifudin, sekitar pukul 15.00 WIB mendapat informasi dari status salah seorang temannya di jejaring sosial Facebook terkait keberadaan penjual es yang memakai atribut ISIS.

Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti Syarifudin dengan menanyakan lokasi tempat berjualan melaui fasilitas chating Facebook.

Dia juga mengkroscek kebenaran informasi tersebut ke seorang intel Kodim Tegal dan dibenarkan. Setelah memastikan kebenarannya, Syarifudin bersama seorang temannya kemudian mendatangi Polsek Adiwerna untuk melaporkan informasi tersebut.

Bersama dua orang personel Polsek, mereka kemudian mendatangi lokasi berjualan yakni tak jauh dari lampu merah pertigaan Adiwerna tepatnya di depan SDN 01 Adiwerna, dan melakukan penangkapan.

"Ada dua orang yang ditangkap dan dibawa ke Polsek. Saat ditangkap satu orang masih memakai kaos bergambar logo ISIS," kata Syarifudin.

Dari informasi warga sekitar, lanjut Syarifudin, keduanya sudah lama berjualan es kelapa muda di lokasi tersebut dan kerap memakai kaos bergambar logo ISIS meskipun secara sembunyi-sembunyi.

"Sudah lama sering pakai kaos itu tapi ditutupi jaket. Baru kali ini terang-terangan," katanya.

Menurut Syarifudin, saat ditangkap keduanya sempat menunjukan kekagetan. Meski demikian keduanya tak melakukan perlawananan. "Ya dari wajahnya sempat kaget saat kami mendatangi," ujarnya.

Syarifudin meminta polisi memproses hukum keduanya. Hal ini karena sudah terang-terangan mendukung paham dan gerakan radikal ISIS yang tidak sesuai dengan dasar negara Pancasila. "Harus diproses karena paham ISIS berbahaya jika dibiarkan," tandasnya.

Bersama penangkapan keduanya, sejumlah barang juga disita di antaranya buku dan selebaran agama, serta uang yang dibungkus plastik. Setalah diperiksa selama sekitar dua jam, keduanya kemudian dibawa ke Mapolres Tegal dengan menggunakan mobil patroli. Hingga pukul 19.30 WIB, keduanya masih diperiksa di Mapolres Tegal.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Adiwerna Aiptu Sujianto enggan bersedia dimintai keterangan ihwal penangkapan dua pemuda itu. "Ke Kapolres saja ya," kata Sujianto.

Sementara itu, Ade Puji Kusmanto saat diperiksa di Mapolsek Adiwerna mengaku mendapatkan kaos bergambar logo ISIS saat menghadiri Musyawarah Wilayah Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) di Cirebon sebelum Idul Fitri. "Saya beli pas datang ke sana sebelum Lebaran," katanya.

Saat ditanya alasannya memakai kaos tersebut, dengan santai Ade beralasan kaos sudah dibeli sehingga harus dipakai. "Sudah dibeli ya harus dipakai," tukasnya.

Saat ditanya lebih lanjut apakah sudah dibaiat menjadi anggota ISIS dan mendukung gerakan tersebut, Ade mengggeleng dan mengaku menolak gerakan ISIS. "Itu bukan ISIS itu (tulisan) lailahilalloh," ujarnya.

Kapolres Tegal AKBP Tommy Wibisono saat dihubungi wartawan mengatakan, pemakaian kaos ISIS tersebut kemungkinan hanya untuk gaya saja. Meski demikian, keduanya akan tetap dimintai keterangan terkait keterlibatannya dengan ISIS.

"Mungkin yang memakai kaos ISIS itu hanya untuk gagah-gagahan saja. Tapi mereka belum akan dilepaskan sebelum dimintai keterangan secara mendetail," katanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4992 seconds (0.1#10.140)