Kriminolog: Saksi Minim Memang Persulit Penyelidikan Polisi

Senin, 18 Agustus 2014 - 04:05 WIB
Kriminolog: Saksi Minim Memang Persulit Penyelidikan Polisi
Kriminolog: Saksi Minim Memang Persulit Penyelidikan Polisi
A A A
JAKARTA - Kriminolog UI, Erlangga mengatakan minimnya saksi dan identitas korban yang belum jelas memang salah satu kendala kepolisian untuk mengungkap pelaku dan motif pembunuhan.

"Kalau identitas jelas korban sudah diketahui, polisi dapat mencari kisah hidup terakhir korban. Namun, apabila saksi minim, polisi juga tetap akan kesulitan," kata Erlangga saat dihubungi, Minggu 17 Agustus 2014.

Erlangga menjelaskan, untuk mengetahui secara pasti identitas korban, memang diperlukan tes DNA. Namun, masalahnya untuk melakukak tes DNA diperlukan dana yang cukup mahal. Sementara anggaran polisi terbatas. Sehingga, butuh waktu untuk melakukannya, terkecuali korban adalah orang yang populer.

Erlangga mengakui banyaknya kasus pembunuhan yang mayatnya dibuang dalam tol sulit teridentifikasi. Sebab, jalan tol merupakan lokasi yang padat dan menyebabkan orang tidak terfokus dengan apa yang terjadi disekelilingnya. Berbeda dengan tempat sepi yang memudahkan orang untuk curiga.

"Setiap pelaku pembunuhan berupaya untuk menghilangkan identitas agar tidak diketahui," ujarnya.

Solusinya, kata Erlangga, polisi dan pemerintah daerah ataupun pusat harus melakukan pembentukan karakter masyarakat agar apabila ada konflik jangan selalu berakhir dengan pembunuhan.

Selain itu, lanjutnya, hukuman bagi para pelaku pembunuhan harus diterapkan dengan tegas seberat-seberatnya. (Baca juga: Tewas di Tol Ancol, Wanita Bertato Korban Pembunuhan)

"Kalau kedua itu ditegakan, saya yakin pembunuhan dapat berkurang. Kalau masang CCTV disetiap fasilitas umum dan sosial, rasanya negara kita belum mampu," ungkapnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6032 seconds (0.1#10.140)