Kasus yang Disebut WikiLeaks Diduga Menyeret SBY dan Mega

Rabu, 30 Juli 2014 - 11:28 WIB
Kasus yang Disebut WikiLeaks Diduga Menyeret SBY dan Mega
Kasus yang Disebut WikiLeaks Diduga Menyeret SBY dan Mega
A A A
JAKARTA - Australia telah mengeluarkan perintah pembungkaman pada kasus dugaan korupsi multi-juta dolar yang disebut melibatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan mantan presiden Megawati Soekarnoputri.

Kasus yang dimaksud adalah, dugaan korupsi proyek pencetakan uang kertas yang melibatkan dua perusahaan Australia.

Demikian diungkap situs antikerahasiaan WikiLeaks. Dua perusahaan itu adalah Reserve Bank of Australia (RBA) dan Note Printing Australia. Selain SBY dan Mega, beberapa tokoh dan pemimpin Asia lainnya juga diduga terlibat.

Menurut WikiLeaks dalam dokumen tertanggal 29 Juli 2014, karyawan dari kedua perusahaan itu diuga menyuap para pejabat Indonesia, Malaysia, dan Vietnam untuk memenangkan kontrak pencetakan uang kertas. (Baca: Ungkap Dugaan Korupsi, WikiLeaks Sebut SBY dan Mega)

”Ini adalah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana ada sensor oleh pihak berwenang Australia mengenai kasus (dugaan korupsi) senilai multi-juta dolar,” bunyi dokumen WikiLeaks.

”Aparat keamanan nasional telah dipanggil oleh pihak berwenang Australia untuk mencegah pelaporan kasus ini untuk melindungi hubungan internasional negara-negara itu,” lanjut dokumen situs yang didirikan Julian Assange itu. (Baca juga: Selain SBY dan Mega, Ini Tokoh yang Disebut WikiLeaks)

WikiLeaks merasa heran dengan media-media, terutama media Australia yang tidak mempublikasikan kasus ini. Kendati demikian, dokumen itu tidak merinci keterkaitan SBY dan Mega secara detail dalam kasus proyek pencetakan uang kertas itu. Selain SBY dan Mega, mantan menteri di era Megawati, Laksamana Sukardi juga disebut WikiLeaks.

Berita tanggapan dari Istana:
Istana Tanggapi Info WikiLeaks soal Dugaan Korupsi SBY
Berita tanggapan dari PDIP:
PDIP Bantah Info WikiLeaks soal Dugaan Korupsi Megawati
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5330 seconds (0.1#10.140)