Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Pria Mabuk Perkosa Sepupu di Stadion
Pria Mabuk Perkosa Sepupu di Stadion
A
A
A
WATAMPONE - Nahas menimpa SN (25). Wanita yang baru saja datang di Kota Watampone dan telah bersuami ini diperkosa oleh sepupunya AS (30), di stadion Lapatau kota Watampone.
Dari penuturan korban, tindakan asusila tersebut terjadi pada Senin 28 Juli 2014 dini hari. Bermula ketika korban hendak bertemu ayah pelaku yang menjanjikan untuk diurus bekerja di salah satu bank yang ada di Kota Watampone.
"Awalnya saya di bonceng ipar saya menuju Kota Watampone, di dekat taman makam pahlawan saya ketemu dia (AS), karena dia mau mengantar saya untuk ketemu bapaknya," ujar korban dalam laporannya di hadapan polisi, Rabu (30/7/2014).
Nahasnya, pada saat bertemu, pelaku justru berdalih bapaknya masih dalam perjalanan dari Makassar menuju Bone, sehingga pelaku mempunyai alasan untuk membonceng korban keliling Kota Watampone.
Korban lalu dibawa pelaku di samping salah satu warung kopi yang ada di Kota Watampone. Saat itu pelaku sedang berpesta minuman keras bersama teman-temannya.
Ditenggarai berada di bawah pengaruh alkohol, lalu AS membawa SN ke Stadion Lapatau Watampone. Di tempat inilah pelaku lalu menggagahi korban.
"Dia mengancam akan memanggil teman-temannya jika tidak dilayani, saya menolak, bahkan saya mengatakan pada saat itu saya sedang haid," sambung korban.
Namun keterangan korban tidak digubris, dan pelaku akhirnya menggagahi korban. Di tengah aksi bejat tersebut, ada warga yang melintas, dan berhenti melakukan aksinya.
"Pada saat itu ada delapan motor yang berhenti di dekat tempat itu, saya langsung lari menuju mereka untuk minta tolong," terangnya.
Beruntung, salah seorang warga menolong korban, dan mengantarnya hingga ke Jalan Ahmad Yani. Kemudian, korban dijemput oleh kerabatnya. Korban dengan ditemani keluarganya, segera melaporkan tindakan pemerkosaan itu ke Mapolres Bone.
Paur Sub Bagian Humas Polres Bone Ipda Zulaeni T mengaku telah menerima laporan tersebut. Sejumlah barang bukti, berupa jaket, sandal, dan lainnya juga telah diamankan. Namun pelaku masih belum ditangkap.
Dari penuturan korban, tindakan asusila tersebut terjadi pada Senin 28 Juli 2014 dini hari. Bermula ketika korban hendak bertemu ayah pelaku yang menjanjikan untuk diurus bekerja di salah satu bank yang ada di Kota Watampone.
"Awalnya saya di bonceng ipar saya menuju Kota Watampone, di dekat taman makam pahlawan saya ketemu dia (AS), karena dia mau mengantar saya untuk ketemu bapaknya," ujar korban dalam laporannya di hadapan polisi, Rabu (30/7/2014).
Nahasnya, pada saat bertemu, pelaku justru berdalih bapaknya masih dalam perjalanan dari Makassar menuju Bone, sehingga pelaku mempunyai alasan untuk membonceng korban keliling Kota Watampone.
Korban lalu dibawa pelaku di samping salah satu warung kopi yang ada di Kota Watampone. Saat itu pelaku sedang berpesta minuman keras bersama teman-temannya.
Ditenggarai berada di bawah pengaruh alkohol, lalu AS membawa SN ke Stadion Lapatau Watampone. Di tempat inilah pelaku lalu menggagahi korban.
"Dia mengancam akan memanggil teman-temannya jika tidak dilayani, saya menolak, bahkan saya mengatakan pada saat itu saya sedang haid," sambung korban.
Namun keterangan korban tidak digubris, dan pelaku akhirnya menggagahi korban. Di tengah aksi bejat tersebut, ada warga yang melintas, dan berhenti melakukan aksinya.
"Pada saat itu ada delapan motor yang berhenti di dekat tempat itu, saya langsung lari menuju mereka untuk minta tolong," terangnya.
Beruntung, salah seorang warga menolong korban, dan mengantarnya hingga ke Jalan Ahmad Yani. Kemudian, korban dijemput oleh kerabatnya. Korban dengan ditemani keluarganya, segera melaporkan tindakan pemerkosaan itu ke Mapolres Bone.
Paur Sub Bagian Humas Polres Bone Ipda Zulaeni T mengaku telah menerima laporan tersebut. Sejumlah barang bukti, berupa jaket, sandal, dan lainnya juga telah diamankan. Namun pelaku masih belum ditangkap.
(san)
Explore More