Sepeda Motor Dominasi Kecelakaan Mudik

Jum'at, 25 Juli 2014 - 22:28 WIB
Sepeda Motor Dominasi Kecelakaan Mudik
Sepeda Motor Dominasi Kecelakaan Mudik
A A A
JAKARTA - Pada hari ketiga Operasi Ketupat yang dilakukan oleh pihak kepolisian tercatat 239 kecelakaan lalu lintas saat mudik. Sebagian besar didominasi motor.

"218 itu melibatkan sepeda motor. Mobil penumpang 26. Kemudian bus 34, mobil barang 42 dan sisanya lain-lain," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Agus mengatakan jauh-jauh hari pihaknya telah mengimbau masyarakat agar sebisa mungkin tidak menggunakan sepeda motor ketika mudik. Pasalnya sepeda motor memang tidak dirancang untuk bepergian dalam jarak jauh.

“Tingkat keamanannya juga terbatas. Kadang kala kendaraan sudah dimodifikasi seadanya. Misalnya dengan menambah kayu untuk barang bawaan. Jumlah pengguna juga melebihi aturan undang-undang (UU), yang mana harusnya dua orang tapi kadang-kadang berlebihan,” ungkapnya.

Jika memang terpaksa menggunakan sepeda motor, hendaknya pemudik memperhatikan beberapa hal. Salah satunya, apakah masih ada tempat penitipan sepeda motor yang dibawa pemudik baik kapal, kereta api, maupun truk.

“Kita belum tahu secara pasti. Tapi beberapa hari yang lalu dari Kementerian Perhubungan menyampaikan hal tersebut gunanya untuk mengurangi fatalitas kecelakaan sepeda motor,” ungkapnya.

Selain itu, setiap pemudik hendaknya mematuhi peraturan agar setiap sepeda motor dikendarai dua orang saja. Kemudian juga, setiap tiga jam sekali harus beristirahat.

“Banyak tempat istirahat yang ada rest area baik yang permanen atau yang di jembatan timbang atau tempat makan. Sehingga dapat dimanfaatkan pemudik,” ungkapnya.

Dari 239 kecelakaan yang terjadi pada hari ketiga operasi ketupat korban 57, luka berat 74, dan luka ringan 293. Jika dibandingkan tahun lalu kasus meninggal mengalami penurunan.

“Tahun lalu jumlah kejadian 243 ada penurunan 4 kasus yang terdiri atas meninggal 47, luka berat 74, luka ringan 353,” paparnya.

Total kecelakaan lalu lintas dari tanggal 22 Juli hingga hari ketiga operasi ketupat 571 kejadian. Dalam hal ini korban yang meninggal sebanyak 108 orang, luka berat 139 dan luka ringan 594. “Itu total selama operasi ketupat hingga kemarin,” katanya.

Agus mengatakan selain melakukan patroli pengamanan juga dilakukan penegakan hukum. Selama operasi ketupat apara kepolisian telah melakukan tilang sebanyak 11.790. Sedangkan teguran 8.855 kasus.

“Jadi kita mengambil tindakan lebih dri 20 ribu baik tilang maupun teguran. Kita berharap ke depan situasi kamtibnas bisa dipertahankan dan lalu lintas lancar. Kita berkomitmen dan berupaya semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan khususnya yang mudik,” paparnya.

Pihaknya memprediksi puncak mudik akan terjadi pada hari ini. Lebaran sendiri diprediksi jatuh pada hari Senin. Kemarin pun sudah terjadi peningkatan pengguna jalan sebesar 60% dari biasanya.

“Puncak kegiatan itu besok. Kita ketahui bahwa kemarin-kemarin sudah mudik dan libur," katanya.

Dia juga mengimbau agar masyarakat juga menggunakan jalur alternatif dan tidak terfokus dengan jalur pantura. “Pemudik dapat memanfaatkan jalur tengah dan jalur selatan,” ujarnya.

Pelaksanaan Operasi Ketupat 2014 akan dilaksanakan selama 16 hari yaitu dari tanggal 22 Juli hingga 6 Agustus mendatang. Sebanyak 137.795 personel telah disiapkan untuk pengamanan mudik yang terdiri dari 2.713 personel mabes.

Instansi lain TNI 10.165 personel. Dinas Perhubungan di seluruh jajaran 7.795 personel, Satpol PP 8.905 personel. Selain itu dari Dinas Kesehatan sebanyak 7.268 personel.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5716 seconds (0.1#10.140)