Kepala Notaris Dihantam Matril oleh Kliennya

Jum'at, 25 Juli 2014 - 20:43 WIB
Kepala Notaris Dihantam Matril oleh Kliennya
Kepala Notaris Dihantam Matril oleh Kliennya
A A A
GRESIK - Arifin Hartanto (57) Seorang notaris dan penjabat pembuat akte tanah (PPAT) nyaris tewas setelah kliennya menghantam kepalanya dengan sebuah martil.

Diduga motif rencana pembunuhan tersebut berlatar belakang sengketa. Aksi pembunuhan terjadi di Kompleks Ruko Green Garden Rigency, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Desa Dahanrejo, Kecamatan Kebomas.

Tersangkanya Prakoso Sadiwarto (43) warga Jalan Kudus Perum GKB Yosowilangun, Manyar dan Jalan A Yani Kelurahan Ngipik, Kebomas nekat menghantam kepala Arifin dengan sebuah marti yang dibawa pelaku.

Ceritanya, saat itu Jumat (25/7) sekitar pukul 15.45 WIB, korban yang sedang memperbaiki lampu di lantai II dikediamnnya dikejutkan dengan ketukan pintu oleh tersangka.

Dengan berkaos dan bercelana pendek, korban menemui tersangka di ruang tamu. Saat itu Tersangka sempat berbasi-basi meminta tolong korban untuk mengurus lahan petok D.

"Saya tidak tega, karena serius minta tolong. Makanya saya bantu dan saya kasih persyratan. Padahal, saya sudah ingatkan, saya belum buka notaris, tapi tetap ngotot," ujarnya kepada polisi Jumat (25/7).

Awalnya korban tidak curiga, namun Arifin mulai curiga saat tersangka selalu mencari alasan untuk dapat ambil kesempatan melukai dirinya.

Akhirnya, korban minta tersangka pulang keluar dari rumahnya. Saat itulah, tersangka mengambil marti yang telah dibawanya dan menghantamkan ke kepala sisi kanan korban.

"Untungnya saya sadar. Langsung saya rangkul orangnya dan saya pukul. Kamipun sempat berkelai beberapa saat. Dia pun akhirnya lari," ujar korban lagi.

Saat pelaku melarikan diri, secara kebetulan ada anggota TNI yang di lokasi dan berhasil mengamankan tersangka. Selanjutnya anggota TNI tersebut melaporkan pelaku polisi.

Atas laporan tersebut anggota Reskrim Polres Gresik dan Polsek Kebomas langsung melakukan olah TKP. Tersangkapun diamankan anggota untuk dimintai keterangan.

Wakapolres Gresik Kompol Alfian mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Tidak menutup kemungkinan semua motif melatar-belakangi. Hanya, berdasar pemeriksaan sementara lebìh ke percobaan pencurian dengan kekerasan.

"Sebab, melihat handphonnya ada sms dan telepon yang memberikan komando. Ini masih masih terus melakukan pemeriksaan saksi. Di antaranya istri korban," pungkasnya.
(ilo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7449 seconds (0.1#10.140)