Paradigma Kesehatan di Indonesia Masih Sempit

Rabu, 23 Juli 2014 - 22:22 WIB
Paradigma Kesehatan di Indonesia Masih Sempit
Paradigma Kesehatan di Indonesia Masih Sempit
A A A
JAKARTA - Pengamat Kesehatan Dr Kartono Mohamad menilai kebanyakan politisi masih melihat masalah kesehatan rakyat di Indonesia secara sempit dan short sighted. Menurut dia, kewajiban pemerintah dalam hal kesehatan adalah menjaga agar rakyat mampu hidup sehat.

“Kalau rakyat hidup sehat, mereka akan mampu meningkatkan kemampuan menabung karena biaya yang seharusnya untuk pengobatan dapat dihemat dan digunakan untuk hal lain yang lebih positif. Rakyat akan jadi lebih produktif, dan negara akan diuntungkan dengan peningkatan produktivitas itu," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/7/2014).

Untuk menjamin agar rakyat dapat hidup sehat diperlukan pemahaman tentang berbagai determinan penyebab sakit, penanggulangan penyebab penyakit termasuk pencegahan penyakit, penyediaan sarana untuk hidup sehat, dan sarana penyembuhan bagi yang sakit.

Sementara, Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Dr dr Imam Rasyidi Sp.OG (K) Onk mengungkapkan, mengenai masalah kesehatan terkait MDGs di 2014 terutama untuk Angka Kematian Ibu (AKI) tidak on track.

Karenanya, kata dia, anggaran harus meningkat untuk kesehatan ibu dan anak. Selain itu, tenaga kesehatan di daerah-daerah juga masih kurang, sehingga harus ada peraturan yang jelas tentang itu.

Hanibal Hamidi selaku inisiator Pedesaan Sehat, yang juga Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Kesehatan Kementerian PDT mengatakan, program Pedesaan Sehat dibuat guna memastikan adanya paradigma pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan dengan basis pedesaan.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7224 seconds (0.1#10.140)