Harga Ayam Potong di Tana Toraja Melambung

Rabu, 23 Juli 2014 - 11:38 WIB
Harga Ayam Potong di Tana Toraja Melambung
Harga Ayam Potong di Tana Toraja Melambung
A A A
TANA TORAJA - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga sejumlah komoditas di pasar-pasar tradisional Kabupaten Tana Toraja terus naik. Komoditas yang harganya mengalami kenaikan, di antaranya ayam potong hidup dan telur ayam.

Informasi yang dihimpun di pasar Sentral Makale, kenaikan harga ayam potong hidup terjadi secara bertahap sejak dua pekan sebelum puasa. Biasanya, harga ayam potong hidup di tingkat pedagang pasar berkisar antara Rp30.000 hingga Rp33.000 per ekor.

Dua pekan sebelum puasa harganya mulai naik menjadi Rp40.000 per ekor. Sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri harga ayam potong hidup yang dijual pedagang pasar tembus Rp45.000 per ekor.

"Memang benar, harga ayam potong hidup terus mengalami kenaikan dari harga biasa Rp33.000 per ekor naik Rp40.000 per ekor. Menjelang Idul Fitri harganya mencapai Rp45.000 per ekor," ujar Rosmini, salah satu pedagang ayam di pasar Sentral Makale, Rabu(23/7/2014).

Selain ayam potong hidup, komoditas lain yang harganya mengalami kenaikan adalah telur ayam. Harga telur ayam sebelum mengalami kenaikan Rp30.000 per rak (isi 30 butir). Dua pekan menjelang puasa harga telur ayam mulai naik menjadi Rp35.000 per rak dan menjelang Idul Fitri harga telur ayam terus naik menjadi Rp37.500 per rak.

Kenaikan harga ayam potong hidup dan telur ayam sering terjadi menjelang hari raya keagamaan seperti Idul Fitri dan Natal. Pedagang pasar terpaksa menaikkan harga ayam potong hidup dan telur ayam, karena tidak ingin merugi.

Sebab, harga dua komoditas itu dari pemasok juga mengalami kenaikan. Jika pedagang tetap bertahan dengan harga lama, dipastikan mengalami kerugian cukup besar. Meski harganya terus naik, namun dua komoditas itu banyak dibeli masyarakat.

Stok ayam potong hidup dan telur ayam hingga Lebaran masih aman. "Biasanya, harga ayam potong hidup dan telur ayam berangsur-angsur turun usai Lebaran," katanya.

Harga ayam potong dan telur ayam yang terus naik mulai dikeluhkan warga. Seorang ibu rumah tangga, Suzanti, warga Kelurahan Lamunan, Kecamatan Makale mengatakan, harga daging dan telur ayam yang terus mengalami kenaikan memberatkan ekonomi keluarganya.

Dia berharap, pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga dua komoditas itu. "Kami terpaksa mengurangi komsumsi daging ayam dan telur karena harganya terus naik. Semoga, dalam waktu dekat harga daging dan telur bisa normal kembali," katanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5924 seconds (0.1#10.140)