Puasa Sehat dengan Konsumsi Air Putih

Rabu, 23 Juli 2014 - 10:33 WIB
Puasa Sehat dengan Konsumsi Air Putih
Puasa Sehat dengan Konsumsi Air Putih
A A A
DEPOK - Air merupakan bagian penting bagi tubuh manusia. Karena, 90 persen kandungan darah dalam tubuh manusia adalah air, jika kekurangan air maka hal itu akan berpengaruh pada sirkulasi darah dan menurunkan stamina.

Maka itu, manusia dianjurkan untuk meminum air sebanyak dua liter setiap harinya. Begitu juga saat bulan suci Ramadan. Kendala yang dialami saat berpuasa, asupan air menjadi berkurang karena pada siang hari tidak ada asupan air yang masuk ke dalam tubuh.

Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Saptawati Bardosono mengatakan, ditambah lagi cuaca terik banyak ion tubuh yang hilang. Sehingga tubuh merasa letih. Selain menurunkan daya tahan tubuh, kekurangan air juga bisa menyebabkan konsentrasi berkurang.

"Setiap harinya tubuh kita kehilangan air sebanyak dua liter. Dan cairan itu juga harus diganti dengan cara minum air sebanyak dua liter atau delapan gelas per hari. Selama berpuasa, tubuh manusia mengalami perubahan pola konsumsi karena pembatasan waktu makan dan minum," kata Saptawati yang juga ahli gizi saat diskusi kesehatan Aqua 2+4+2: Puasa Sehat Bersama Aqua di Depok, Rabu (23/7/2014).

Dia mengatakan, jika hal tersebut tidak diantisipasi, maka tubuh akan merasa letih karena kekurangan asupan cairan yang dibutuhkan tubuh.

"Jika tidak diwaspadai, tubuh bisa kekurangan asupan air dan nutrisi yang dibutuhkan. Sehingga rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan," katanya.

Dia juga menganjurkan, pola delapan gelas air sehari sangat penting. Dia juga menambahkan, air putih tidak bisa digantikan dengan minuman lain. Meski demikian, mengonsumsi air dalam jumlah banyak sekaligus dapat menyebabkan pengenceran darah dan menyebabkan hiponatremia (kadar natrium dalam darah turun). Untuk itu mengonsumsi air saat berpuasa harus diatur ketika berpuasa.

"Penerapan pola mengonsumsi air yang bisa dilakukan adalah pola 2+4+2. Minum dua gelas air putih saat berbuka, empat gelas saat makan malam hingga menjelang tidur dan dua gelas saat sahur," terangnya.

Dengan pola 2+4+2, kata Saptawati, jumlah air yang masuk ke dalam tubuh bisa diatur secara proporsional. Empat gelas yang dimaksud, kata dia, bukan berarti diminum sekaligus. Namun dibagi pada saat sebelum, saat dan setelah makan malam hingga menjelang tidur.

"Untuk memastikan kecukupan asupan air dalam tubuh, lakukan pengecekan warna urin secara rutin untuk mengetahui status hidrasi selama Ramadan. Lewat metode PURI (pemeriksaan urin sendiri) kita dapat membandingkan warna urin dengan warga grafik pada stiker PURI yang akan menunjukkan apakah tubuh sudah terhidrasi dengan baik atau membutuhkan tambahan cairan," ungkapnya.

Selain itu, Dhita, karyawan yang banyak berada di lapangan mengaku, sering kekurangan air sehingga kerap merasa letih. Apalagi lebih dari lima jam dia berada di jalanan dengan menggunakan motor. Sehingga banyak ion tubuh yang hilang saat beraktifitas.

"Kalau sudah berbuka sering terasa lemah, lesu. Setelah berbuka dengan teh manis biasanya saya kombinasikan dengan air putih minimal satu gelas," katanya.

Setelah mendapatkan asupan air cukup, tubuhnya merasa segar kembali. Diakui dia, awalnya dia merasa kesulitan meminum air putih delapan gelas sehari. Setelah dilakukan perlahan, karyawan swasta itu justru merasakan banyak manfaat.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3847 seconds (0.1#10.140)