Sikap Prabowo Dinilai Bentuk Reaksi Kekecewaan

Rabu, 23 Juli 2014 - 09:10 WIB
Sikap Prabowo Dinilai Bentuk Reaksi Kekecewaan
Sikap Prabowo Dinilai Bentuk Reaksi Kekecewaan
A A A
JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto menolak hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 dan menarik diri dari proses rekapitulasi suara nasional yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa 22 Juli kemarin.

Pengamat politik dari Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf menilai sikap Prabowo masih wajar. "Saya kira itu manusiawi sebagai reaksi kekecewaan karena merasa dicurangi," ujarnya kepada Sindonews, Selasa 22 Juli 2014 malam.

Menurut dia, Prabowo bisa mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika merasa tidak puas dengan hasil rekapitulasi suara pipres. "Memang idealnya, Prabowo tetap datang ke rekapitulasi suara. Lalu menyalami Jokowi-Jusuf Kalla sembari menyatakan pihaknya siap mengajukan gugatan," katanya.

Melalui gugatan ke MK, kata dia, Prabowo bisa menunjukkan bukti beserta argumentasi tentang kecurangan. Hasil sengketa pilpres di MK juga bergantung dengan bukti dan argumentasi yang dimiliki Prabowo.

"Tinggal nanti dilihat apakah bukti itu signifikan mempengaruhi hasil pilpres atau tidak," tandasnya.

Prabowo-Hatta menyatakan menolak hasil pilpres karena menilai cacat hukum. Menurut Prabowo, pihaknya menemukan banyakkecurangan pada pelaksanaan pilpres.

"Telah terjadi kecurangan yang masif, struktur dan sistematis," kata Prabowo di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta, Selasa 22 Juli 2014.

Dia pun menegaskan pihaknya menarik diri proses rekapitulasi suara oleh KPU. Dia menegaskan tidak rela mengorbankan mandat yang diberikan rakyat diselewengkan.

"Kami siap menang dan kalah dengan cara demokratis dan terhormat. Kepada rakyat Indonesia yang memilih kami, kami minta tenang. Yakinlah kami tidak akan diam dan membiarkan hak demokrasi kita diciderai dan dirampas," tutur Prabowo.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7121 seconds (0.1#10.140)