Pengangkatan Honorer KII di Kemenag Humbahas Dimanipulasi

Selasa, 22 Juli 2014 - 12:33 WIB
Pengangkatan Honorer KII di Kemenag Humbahas Dimanipulasi
Pengangkatan Honorer KII di Kemenag Humbahas Dimanipulasi
A A A
DOLOKSANGGUL - Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Spil (CPNS) dari jalur honorer kategori II di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Humbang Hasundutan (Humbahas) disinyalir penuh kecurangan.

Para guru di lingkungan Kemenag yang tidak masuk menengarai adanya spekulasi yang dilakukan oleh pihak Kemenag Humbahas dalam pengangkatan.

Salah seorang guru yang sudah mengajar puluhan tahun di MAN Dolok Sanggul, Japaus Habeahan mengatakan, sangat kecewa dengan pengangkatan honorer KII yang dilakukan Kemenag.

Karena sejumlah nama yang masuk dalam pengangkatan tersebut adalah nama-nama yang tidak pernah bekerja sebagai honorer di lingkungan Kemenag serta banyak juga yang belum memenuhi ketentuan.

“Salah satu nama yang dicantumkan misalnya, adalah pedagang sepatu yang tidak pernah kami ketahui terdaftar sebagai honorer. Sementara setelah masuk dalam daftar namanya dimenangkan dalam seleksi. Inikan tidak benar, ini akan terus kita persoalkan,” ungkapnya
di Dolok Sanggul, Selasa (22/7/2014).

Habeahan mengatakan, bahwa pengangkatan dan seleksi Honorer K II tersebut sangat diwarnai kecurangan dan umumnya terjadi para guru-guru yang sudah mengabdi di MAN dan MIN selama bertahun-tahun.

Padahal, menurut Habeahan, merekalah yang paling pantas memperoleh kesempatan menjadi PNS dari negara. Karena selama ini telah mengabdi di daerah-daerah dengan sejumlah kekurangan.

Guru lainnya, Nuradha Sitorus, yang mengajar di MIN Sihite juga memprotes pengangkatan honorer KII. Menurutnya, pihak Kemenag melakukan kecurangan yang sangat merugikan mereka.

Terlebih dia, yang sudah mengabdi sejak tahun 2005. Sitorus menegaskan, bahwa pihaknya sudah membuat pengaduan dan menolak segala bentuk negoisasi atas kecurangan tersebut.

“Bahkan pihak Kemenag sendiri sudah mendatangi kami atas pengaduan tersebut, dan kami menolak. Sebab kami tidak akan menerima
kecurangan ini,” paparnya.

Sementara Kepala Kantor Kemenag Humbahas, Julsukri Mangandar Limbong membantah
semua pernyataan guru-guru di MAN dan MIN Humbahas tersebut.

Limbong mengatakan, bahwa proses pengangkatan di lingkungan Kantor Kemenag Humbahas sudah sesuai dengan prosedur.

Sebab sebelum pengusulan, pemberkasan yang dilakukan sudah diperiksa terlebih dahulu. Bahkan kelengkapan administrasi harus disahkan kepala sekolah masing-masing.

“Jadi saya kira ini hanya persoalan kecemburuan, dan saya tidak pernah mengintervensi semua pengusulan. Sebab semua melalui proses seleksi yang sudah ditentukan,” katanya.

Limbong menambahkan bahwa sebelum mengikuti seleksi , pihaknya sudah mengumumkan sejumlah nama-nama yang akan ikut seleksi. Serta memberikan ruang sanggahan kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Namun sampai pelaksanaan seleksi tidak ada sanggahan yang masuk. “Jadi kita heran kenapa sekarang ini dipersoalkan,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Nurhadha membantah telah diumumkan lewat koran dan media massa lainnya. Bahkan yang diperolehnya adalah undangan untuk mengikuti seleksi dan membaca nama dipapan pengumuman kantor Kemenag.

Dia mengingat pada tanggal 3 November 2013 pihaknya mendatangi kantor Kemenag dan melihat sudah sangat banyak warga yang masuk dalam daftar peserta seleksi. “Jadi jangan ditipulah, kita sudah mengabdi dan kita dicurangi,” katanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8320 seconds (0.1#10.140)