Disperindag Jabar Yakin Daging Mahal Bukan karena Stok

Jum'at, 18 Juli 2014 - 15:02 WIB
Disperindag Jabar Yakin Daging Mahal Bukan karena Stok
Disperindag Jabar Yakin Daging Mahal Bukan karena Stok
A A A
BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat (Jabar) mengklaim bahwa stok daging sapi maupun daging ayam aman selama Ramadan dan Lebaran.

Disperindag menegaskan, kenaikan harga kedua komoditas bukan diakibatkan keterbatasan stok melainkan permainan yang dilakukan para distributor.

Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan Arief mengatakan, para distributor besar memainkan harga terlampau tinggi yang membuat pedagang pengecer tidak bisa berbuat banyak.

"Pada akhirnya pedagang pengecer hanya bisa pasrah menaikkan harga setinggi-tingginya, karena pada mata rantai distribusinya juga sudah tinggi," ujarnya di sela inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Ujung Berung, Bandung, Jumat (18/7/2014).

Imbasnya kembali kepada konsumen yang harus merogoh kocek makin dalam untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut. Kedua komoditas tersebut, pasokannya melebihi kebutuhan masyarakat Jabar selama Ramadan dan Lebaran tahun ini.

"Pasokan daging sapi ke Jabar untuk Ramadan dan Idul Fitri mencapai 17.800 ton, sedangkan pasokan ayam jelas tidak ada masalah karena kontribusi Jabar terhadap nasional mencapai 55% yang memasok 741 juta ekor per tahun," terangnya.

Ferry merasa heran dengan terus merangkaknaiknya harga daging sapi dan daging ayam di pasaran. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terutama pada mata rantai distribusi agar harga keduanya tidak terus melambung tinggi.

Dia menyebutkan, harga daging sapi di Pasar Ujung Berung Bandung yang semula Rp92.000/kg menjadi Rp94.000/kg, sedangkan daging ayam dari Rp26.000/kg menjadi Rp28.000/kg.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5649 seconds (0.1#10.140)