Bersenjata Canggih, tapi Israel Tak Bisa Bersihkan Hamas

Kamis, 17 Juli 2014 - 18:03 WIB
Bersenjata Canggih, tapi Israel Tak Bisa Bersihkan Hamas
Bersenjata Canggih, tapi Israel Tak Bisa Bersihkan Hamas
A A A
GAZA - Permusuhan abadi Israel dan Hamas sudah berlangsung tahunan. Tapi, Israel yang disokong dengan persenjataan canggih dan didukung donor utama, Amerika Serikat tidak pernah bisa membersihkan Hamas dan sayap-sayap militernya sampai sekarang.

Hamas memang misterius. Regenerasi kelompok itu beserta sayap-sayap militernya seperti tak pernah terputus. Padahal, setiap kali berkonflik dengan Israel, korban terbanyak justru dari pihak Hamas, meski tidak menafikkan sebagian besar di antaranya warga sipil di Jalur Gaza.

Israel dan para analis Amerika Serikat sendiri tidak pernah mengetahui ada berapa kelompok sayap militer Hamas. Sayap militer Hamas yang paling dikenal adalah Brigade al-Qassam, kelompok yang rajin menyerang Israel dengan roket-roket mereka.

Analis dari Institut Washington untuk Kebijakan Timur Tengah, Neri Zilber, mengatakan, kebijakan sayap militer Hamas bahkan terkadang jauh lebih keras daripada para pemimpin politik Hamas.”Sayap militer (Hamas) sangat banyak, dan memiliki banyak ide,” ujarnya kepada CNN.

Di struktur kepemimpinan politik, Hamas saat ini dipimpin Khaled Meshaal. Tokoh top Hamas ini yang membuat Israe kerap “naik darah”. Dia sudah aktif membesarkan Hamas sejak tahun 2004, setelah pemimpin Hamas Abdel Aziz al-Rantissi, tewas dalam serangan udara Israel.

Mehsaal yang merupakan mantan guru itu kerap mengoperasikan Hamas justru dari Qatar. Di negara itulah, Meshaal menggalang dana dari para pendukungnya di wilayah Timur Tengah. Satu-satunya cara menjegal langkah pentolan Hamas itu pernah dilakukan Israel dengan cara licik. Yakni dengan cara meracuni Meshaal, dengan menggunakan jasa intelijen Israel, Mossad.

Racun hingga Iron Dome

Laporan rencana pembunuhan aneh terhap Meshaal pernah terungkap tahun 1997. Agen Mossad kala itu dilaporkann menyuntik racun ke telinga Meshaal. Tapi, pentolan Hamas itu diselamatkan Raja Yordania, Hussein. Yordania yang memiliki perjanjian damai dengan Israel mengancam akan memutuskan hubungan dengan Israel, kecuali Mossad memberikan penawar racun. Mossad akhirnya tunduk.

”Allah menyelamatkan saya, melalui Raja Hussein,” kata Meshaal kepada CNN dalam wawacara tahun 2002.

Meski membantu Hamas, Qatartidak mampu memberikan keahlian dan pelatihan militer, termasuk memproduksi roket dan pesawat untuk melawan Israel. Menurut Zilber, Iran adalah negara utama yang membantu Hamas dalam pasokan alutsista.

Salah satu senjata andalan Hamas adalah rudal M-302. Selama berkonflik dengan Israel rudal jenis menghujani wilayah Israel setiap 10 menit. Hamas mengklaim, rudal itu dibuat mereka sendiri. Tapi Israel curiga rudal itu dipasok Iran.

Senjata terbaru Hamas yang baru diluncurkan ke wilayah Israel dua hari lalu adalah pesawat nirawak yang bernama Ababil. Pesawat nirawak atau drone Ababil juga dicurigai dipasok oleh Iran.

Namun, senjata-senjata Hamas itu tetap saja masih kalah canggih dengan senjata Israel. Israel selama ini menjamin keselamatan rakyatnya dengan sistem penangkis rudal Iron Dome. Ratusan roket Hamas ditangkis Iron Dome.

Israel juga memiliki tank-tank tempur, artileri, hingga pesawat jet tempur yang terbukti meluluhlantakkan Gaza dalam hitungan hari, dengan korban tewas hingga sekarang mencapai 200-an jiwa.

Israel juga dicurigai memiliki nuklir. Namun, anehnya dengan beragam senjata canggih itu Israel tidak pernah bisa membersihkan Hamas yang jadi musuh abadinya selama bertahun-tahun.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3723 seconds (0.1#10.140)