Wali Kota Bogor Tak Ingin Berakhir di KPK

Senin, 14 Juli 2014 - 16:02 WIB
Wali Kota Bogor Tak Ingin Berakhir di KPK
Wali Kota Bogor Tak Ingin Berakhir di KPK
A A A
JAKARTA - Terkait dugaan tindak pidana korupsi rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di Kabupaten Bogor yang menyeret nama Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY), Wali Kota Bogor Bima Arya tak ingin bernasib sama ketika menjabat.

"Saya sudah bicara dengan Pak Abraham Samad, dengan direktur gratifikasi, dan dengan direktur LHKPN. Intinya Bogor secara serius akan berkoordinasi dengan KPK untuk memberikan pemahaman tentang gratifikasi," ujar Bima usai melaporkan harta kekayaannya ke KPK, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (14/7/2014).

Bima menjelaskan, mulai semua level pemerintahan di Kota Bogor segera mungkin akan disusun program yang direncanakan bersama pemimpin KPK. "Karena gratifikasi ini yang menghancurkan pembangunan," ucapnya.

Dia juga menegaskan, warga Bogor bisa melaporkan jika ditemukan dugaan Wali Kota Bogor memiliki aset-aset tertentu. "Tadi saya sampaikan kepada Pak Abraham saya ingin khusnul hotimah, istiqomah sampai diujung. Tidak ada yang mau masuk sini (KPK)," tuturnya.

Ditambahkannya, agar tidak terjebak dan terjerumus, Ketua KPK Abraham Samad telah memberikan pengalaman kepada dirinya agar selalu berhati-hati dengan gratifikasi.

"Beliau juga menyampaikan agar berhati-hati untuk tanda tangan, karena bisa saja ada hal yang dilanggar secara sengaja atau tidak sengaja ketika tanda tangan," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6740 seconds (0.1#10.140)