Produksi Jagung 2014 Diprediksi 18,55 Juta Ton

Selasa, 01 Juli 2014 - 16:48 WIB
Produksi Jagung 2014 Diprediksi 18,55 Juta Ton
Produksi Jagung 2014 Diprediksi 18,55 Juta Ton
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi jagung 2013 sebanyak 18,51 juta ton pipilan kering. Ini menurun sebanyak 0,88 juta ton atau sekitar 4,51% dibandingkan 2012.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, bahwa produksi tersebut mengalami penurunan di Pulau Jawa sebesar 0,62 juta ton dan di luar pulau Jawa sebesar 0,26 juta ton.

"Untuk produksi jagung 2014 kami memprediksikan angka ramalan I (Aram I) diperkirakan sebesar 18,55 juta ton pipilan kering, mengalami kenaikan sebanyak 37,02 ribu ton atau sekitar 0,20% dibandingkan 2013," ujar dia di Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Menurutnya, kenaikan produksi jagung tersebut diperkirakan terjadi di luar Pulau Jawa sebesar 53,67 ribu ton. Sementara di Pulau Jawa diperkirakan terjadi penurunan produksi jagung sebesar 16,65 ribu ton," ujarnya.

Dia menjelaskan, kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena kenaikan produktivitas sebesar 0,55 kuintal/hektar atau sebesar 1,14 % meskipun luas panen mengalami penurunan sebesar 35,13 ribu hektar atau sekitar 0,92%.

"Untuk perkiraan peningkatan produksi jagung 2014 yang relatif besar terjadi di NTB, Sulsel, Lampung, Jawa Tengah, dan Sumbar. Sementara, perkiraan penurunan produksi jagung 2014 yang relatif besar terdapat di Gorontalo, Jawa Barat, NTT, Sumatera Utara, dan Aceh," ujar Suryamin.

Kenaikan produksi jagung 2014, kata dia, sebesar 37,02 ribu ton atau 0,20% diperkirakan terjadi pada subround Mei-Agustus dan September-Desember masing-masing sebesar 275,69 ribu ton atau sekitar 5,19 % dan 28,91 ribu ton atau sebesar 0,66%.

"Sementara, produksi di subround Januari-April mengalami penurunan sebesar 267,58 ribu ton atau 3,03 % dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama 2013 yoy," ujarnya.

Sementara, pola panen jagung pada subround Januari-april 2014 relatif sama dengan pola panen 2012 dan 2013. Pada subround Januari-April 2014, 2013 dan 2012 puncak panen terjadi pada Februari.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5254 seconds (0.1#10.140)