Atasi konflik sosial, Kemensos gandeng berbagai elemen

Senin, 14 April 2014 - 22:35 WIB
Atasi konflik sosial, Kemensos gandeng berbagai elemen
Atasi konflik sosial, Kemensos gandeng berbagai elemen
A A A
Sindonews.com - Indonesia dikaruniai masyarakat yang majemuk dalam banyak hal, seperti suku, bahasa, agama dan budaya. Untuk menjaga kemajemukan tersebut dibutuhkan keserasian sosial di tengah masyarakat.

“Di satu sisi mejadi potensi untuk kemajuan dan di sisi lain adalah ancaman disintegrasi, ” kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dalam rilis yang diterima Sindonews, Senin (14/4/2014).

Untuk meningkatkan keserasian sosial di tengah masyarakat, Kementerian Sosial (Kemensos) tidak bekerja sendirian tapi menggandeng berbagai elemen masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), karang taruna, tokoh masyarakat dan agama, pemuda, dunia pendidikan, dunia usaha dan sebagainya.

Hingga kini, terdapat tidak kurang dari 42 titik rawan konflik di Indonesia yang harus diantisipasi, ditangani secara holistik dan komprehensif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat serta pemerintah daerah (pemda).

Dalam rangkaian kunjungan kerja tersebut, Mensos melakukan dialog dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) terkait Penanganan konflik sosial di Malino. “Kemensos menggandeng kalangan mahasiswa dengan harapan melalui kiprah dan pengabdian mereka di tengah masyarakat bisa menjadi bagian dari solusi dalam penanganan konfllik sosial, ” tandasnya.

Pada 2013, sebanyak 440 desa mendapatkan bantuan program keserasian sosial masing-masing Rp109 juta. Tahun ini, sebanyak 250 desa dengan jumlah bantuan yang sama, yang dialokasikan untuk pembangunan sarana ibadah, gedung serba guna, irigasi, pembangunan jalan setapak disesuaikan kebutuhan masing-masing desa.

Bagi desa-desa yang mendapatkan alokasi bantuan keserasian sosial, akan dinilai mana yang berprestasi dan kemudian akan dijadikan model untuk 'Desa Berketahanan Sosial' seperti pada 2011 yang telah terbentuk 18 desa di sembilan provinsi.

Program Kemensos lainnya untuk mendukung keserasian sosial adalah pada 2013 diberikan bantuan kearifan lokal untuk 10 kelompok masing-masing Rp50 juta. “Tahun ini, bantuan kearifan lokal diberikan bagi 30 kelompok masing-masing Rp50 juta, ” terangnya.

Di hari kedua kunjungan kerja Mensos, bertempat di Auditorium PKP2A II LAN Makassar, dijadwalkan akan dilaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemensos dan Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar. Acara akan dihadiri pejabat Kemensos dan Kepala Badiklitkesos, pejabat Pemprov Sulawesi Selatan dan Pemda Kota Makassar, Rektor dan civitas akademika UIN Makassar.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8206 seconds (0.1#10.140)