6 pelatih jadi korban keganasan Liga Premier

Kamis, 02 Januari 2014 - 17:36 WIB
6 pelatih jadi korban keganasan Liga Premier
6 pelatih jadi korban keganasan Liga Premier
A A A
Sindonews.com - Keganasan kompetisi Liga Premier Inggris sepertinya tidak perlu dipertanyakan lagi, pasalnya hingga tengah musim 2013-2014 ini sudah ada 6 pelatih yang dipecat timnya. Kabar terhangat juru taktik yang terlempar dari kursi kepelatihan ialah pelatih Cardiff City, Malky Mackay, dipecat setelah kekalahan 0-3 dari Southampton dan menyusul sengketa dengan pemilik asal Malaysia, Vincent Tan.

Sebelumnya Tan sudah lebih dulu memberi peringatakan kepada kepada Mackay -melalui email- menuntutnya agar ia mengundurkan diri atau dipecat. Alasan Tan memecat Mackay, lantaran ia dinilai terlalu banyak mengeluarkan anggaran selama musim transfer pemain. Akibatnya pada Jumat, (27/12) lalu Cardiff resmi mengakhiri hubungannya dengan Mackay.

Mackay menjadi pelatih keenam Liga Premier yang dipecat, sebelumnya Andre Villas Boas (AVB) terdepak dari kursi pelatih Tottenham Hotspur menyusul kekalahan telak 5-0 skuat asuhannya atas Liverpool di Stamford Bridge. Kabar ini sedikit mengejutkan mengingat klub asal London itu sempat mengawali musim ini dengan cukup bagus.

Pelatih asal Portugal itu resmi menganggur setelah Spurs memutus kontrak Villas-Boas pada Senin (16/12) lalu dan membayar sebesar 4,5 juta pounds atau sekitar Rp88,8 miliar sebagai kompensasi atas keputusan memecat AVB yang baru 17 bulan menangani tim asal London itu. Mundur lagi kebelakang pelatih West Bromwich Albion, Steve Clarke juga digeser dari posisinya pada Minggu (15/12).

Membesut West Brom sejak Juni, 2012 ketika menggantikan Roy Hodgson yang kini menjabat sebagai pelatih tim nasional Inggris. Karir Clarke terhenti setelah rangkaian performa buruk West Bromwich Albion, terakhir dikalahkan Cardiff City 1-0. Nasib sama juga dirasakan Martin Jol yang ditendang Fulham setelah dikalahkan West Ham 0-3 di Upton Park.

Rangkaian hasil buruk yang diraih Fulham sehingga terperosok ke jurang degradasi menjadi alasan di balik pemecatan Martin Jol, tepatnya pada Senin (2/12). Sementara pada awak musim pelatih yang terdepak ialah Ian Holloway sebagai pelatih Crystal Palace. Klub berjuluk Eagles itu akhirnya memutuskan kerjasama dengan Holloway atas dasar kesepakatan bersama.

Keputusan ini diambil menyusul hasil kurang memuaskan Palace di Liga Primer. Dari delapan pertandingan, Palace hanya mampu meraih tiga poin. Hasil tersebut menempatkan mereka terdampar di peringkat bawah saat itu. Sebelumnya pelatih berusia 50 tahun itu sukses mengantarkan Palace promosi ke Liga Primer melalui jalur play-off dengan mengalahkan Watford di Wembley.

Sedangkan Paolo Di Canio pelatih pertama pertama yang terlempar dari posisinya, menyusul hasil kurang memuaskan Sunderland di awal musim ini. Kepastian itu diumumkan oleh pihak The Black Cats, usai kekalahan 0-3 dari West Bromwich Albion, Senin (23/9) silam. Pelatih berusia 45 tahun itu direkrut Sunderland pada 31 Maret lalu untuk menggantikan Martin O'Neill.

Saat itu, Di Canio harus bekerja keras untuk mengangkat klub yang bermarkas di Stadium of Light tersebut dari jurang degradasi. Mencatat dua kemenangan dan dua hasil seri pada delapan laga awal bersama klub, Di Canio berhasil membawa Sunderland bertahan di Premier League, terutama setelah Wigan Athletic menjadi tim terakhir yang terpaksa degradasi ke divisi Championship

Sayang karir Di Canio tidak bertahan lama dan dengan perjalanan musim 2013-2014 yang masih panjang maka masih berpeluang banyak pelatih yang bisa terlempar dari posisinya apabila tidak mampu mempertahankan kinerja tim. Sebut saja Cardiff City yang hingga tengah musim ini masih bercokol di papan bawah dan hanya terpaut satu poin dari zona degradasi. Sementara West Ham yang menjadi penghuni tiga terbawah bersama Crystal Palace dan Sunderland juga berpeluang mengalami pergantian pelatih.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1672 seconds (0.1#10.140)