Pasien suspect flu burung di Bandung meninggal

Selasa, 07 Februari 2012 - 21:26 WIB
Pasien suspect flu burung di Bandung meninggal
Pasien suspect flu burung di Bandung meninggal
A A A
Sindonews.com – Pasien suspect flu burung yang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sore tadi meninggal dunia. Namun, belum diperoleh kepastian apakah pria berusia 37 tahun berinisial SA warga Kampung Mengger Girang, Pasirluyu, Regol, Bandung, itu benar meninggal karena flu burung.

Tim dokter Flamboyan sedang menunggu hasil sampel pasien yang sudah dikirimkan ke Jakarta.

Juru bicara tim dokter Flamboyan, dr Primal Sudjana menjelaskan selama ini pasien di ruang isolasi Flamboyan RSHS. Sebelumnya, dia sempat dirawat terlebih dulu di Rumah Sakit Sartika Asih.

''Tanggal 5 dia diwarat di Rumah Sakit Sartika Asih, pasien datang ke sini dalam kondisi sudah kritis pada tanggal 6 Februari pukul 11.00 WIB langsung dibawa ke ruang emergeny kemudian dirawat ke Flamboyan,” tutur Primal di RSHS Selasa (7/2/2012).

''Pasien dikirim dalam kondisi kurang baik. Dalam perjalanannya dia mengalami radang paru-paru yang kian memburuk. Lalu mengalami gagal napas, saat di ruang isolasi sempat dipasang ventilator,” paparnya.

Riwayat sebelum akhirnya jatuh sakit, pasien tidak sempat kontak dengan unggas ataupun ada unggas mati mendadak di sekitar rumah. Hanya saja, tetangga yang tinggal di belakang rumah pasien ada yang memelihara itik. Menurut Primal, SA bersama keluarganya sempat mengalami sakit flu namun sempat sembuh.

''Awalnya dia dan keluarga flu tapi sembuh setelah berobat ke puskesmas. Tapi, kemudian kambuh lagi. Keluarga yang lain juga begitu, tapi sudah sembuh. Hanya beliau yang kambuh lagi,” terangnya.

Sampai saat ini, menurut Primal pasien ditetapkan sebagai terduga flu burung. Namun, kepastian sang pasien baru diketahui dari hasil sampel virus flu burung atau Avian Influenza H5N1 yang baru dikirim Senin 6 Februari. ''Hasil pastinya baru diketahui dari hasil sampel apus yang baru kita kirim kemarin ke Litbangkes di Jakarta," jelasnya.

Primal menambahkan, tim dokter Flamboyan yang diketuai Emmy Herniyati Pranggono sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung dan Jawa Barat (Jabar). Petugas Dinkes, ditambahkan Primal, sudah ke lokasi untuk mengecek.

Rencananya SA akan dimakamkan ke TPU Ciburuy, Rabu 8 Februari. Keluarga sama sekali tak diperbolehkan melihat ataupun mendekati jenazah SA. Sedangkan pasien dimandikan oleh petugas khusus. Pria yang berprofesi sebagai loper koran itu memiliki seorang istri dan dua anak.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Penyehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit Dinkes Jabar dr Fita Rosemary menyatakan, kasus suspect SA menjadi yang pertama di tahun 2012. ''Tahun ini memang yang pertama (untuk kasus terduga flu burung),” terang Fita.

Sedangkan pada tahun lalu, kasus positif flu burung pada manusia terjadi sebanyak 4 kasus 3 di antaranya meninggal. Menurut Fita, kesiapsiagaan terhadap flu burung sudah dilakukan sejak dua pekan yang lalu.

Hal itu, lanjut Fita, karena kasus serupa telah terjadi di Tangerang. ''Sudah ada 2 minggu lalu, kita sudah membuat sudah membuat surat edaran ke dinkes kabupaten/kota untuk kesiapsiagaan flu burung. Selain itu juga demam berdarah, cikungunya, dll,” imbuhnya.

Mengingat flu burung berkaitan dengan unggas, sambung Fita, Dinkes juga telah bekerjasama dengan Dinas Peternakan. ''Kita selalu mengupdate informasi daerah flu burung. Untuk kasus hari ini, kami sudah lakukan pemberitahuan dengan memberikan kontak edaran ke Pemda. Pihak provinsi juga sudah menghubungi,” bebernya.

Dia menambahkan, kesiapsiagaan menghadapi flu burung pada manusia, juga dilakukan dengan mengingatkan kembali pada pihak pengurus rumah sakit. ''Terutama untuk rumah sakit rujukan penangan flu burung,” tegasnya.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8082 seconds (0.1#10.140)